Minggu, 28 Oktober 2012

Kalau Ada Kata Positif Kenapa Harus Pilih Negatif ??

Jak ... Mania !!!

JakOnline- Oke tidak perlu basa basi karena saya bukan penulis yang hebat merangkai kata hingga menjadi buku best seller, juga bukan pak presiden yang mau pidato kenegaraan. Tapi saya disini hanyalah supporter. Yaa supporter yang mencintai tim kebanggaannya. Bukan mencintai “identitas” kebanggaannya sendiri.

Persija ...

Masyarakat mana yang tidak kenal nama itu. Dari direktur bank sampai tukang kue rangi pasti tau tim kebanggaan Jakarta itu. Bahkan di sebuah acara televisi ketika ada pertanyaan tim tertua di Indonesia, para respondennya yang rata-rata masyarakat awam sepakbola menjawab Persija walau jawaban sebenarnya adalah PSM Makassar. Itu menunjukkan bahwa Persija dikenal dan diakui masyarakat Indonesia.

Namun, ketika ditanya ‘apakah anda tahu The Jak Mania?’. Sedikit miris jawabannya.. yaa mereka masyarakat awam sepakbola tersebut menjawab ‘iya saya tahu, Jakmania supporter Jakarta yang belum dewasa. Menang kalah selalu membuat onar. Ketika menang tawuran, dan ketika kalah bis hancur’. Sedikit miris mendengarnya, bahkan bukan sedikit tapi sangat miris. Tentu saja ini bukan sebuah nilai positif dari arti fanatisme. Tapi image negatif yang selalu melekat di mindset masyarakat tentang The Jak Mania. 

Pertanyaan saya: Sampai kapan image itu terus melekat di pikiran masyarakat? Apakah hanya yang negatif saja yang dilakukan supporter Persija?

Sedikit kita renungkan jika ini terus berlanjut tentu bukan kerugian untuk kita semua. Tapi tentu tim yang  juga dirugikan. Apakah kita rela nama baik kita terus hina di masyarakat dan Persija sebagai tim yang kita cinta dan banggakan terus merugi akibat ulah pendukungnya sendiri? Tentu tidak bukan? Dan kalian tentu akan nyaman ketika mendukung Persija di stadion dengan izin orang tua yang tidak lagi takut ketika kita berangkat ke stadion

Sudah saatnya kita berubah. Kita pelan-pelan hapus image buruk yang sudah terlanjur melekat di pikiran mereka. Jakmania bukanlah supporter jahiliyah. Jakmania bukanlah supporter yang bangga dengan keonaran yang dibuatnya. Sudah saatnya kita bangga terhadap nama Persija bukan nama ‘kampung’ sendiri. Tawuran bukan identitas kita. Kreatifitas adalah ciri kita.

Kita buktikan image negatif itu tidak akan terjadi lagi dimusim liga selanjutnya hingga seterusnya. Mulai dari diri sendiri, tanamkan dalam hati bahwa kita harus menjaga nama besar dan nama baik Persija serta Jakmania. Jadikan kembali Jakmania supporter fanatik yang cerdas dan sehat. Jadikan Jakmania supporter terbaik tanah air yang pernah diraih beberapa tahun silam. (@afrizal19/JO)

Jakmania Bersaudara .. Persija Juara !!!

Update terbaru skuad Macan Kemayoran

JakOnline- Hanya jeda sehari setelah manajemen mengumumkan Feri Komul gelandang serang eks PSAP Sigli kelahiran 1 Maret 1987 menjadi bagian skuad Macan Kemayoran, Kamis (4/10) manajemen kembali merilis beberapa pemain lokal, dan satu pemain asing yang direkrut, serta pemain yang resmi dilepas.

Gustavo Lopez menjadi kuota pemain asing yang akan memperkuat Persija, setelah sebelumnya Ferry Paulus mengungkapkan “Persija hanya akan menggunakan 3 pemain asing untuk musim 2012-2013,” 

Dengan bergabungnya Gustavo, maka Robertino Pugliara, Precious Emujeraye, Jeong Kwang Sik, 3 pemain asing Persija musim lalu tidak diperpanjang kontraknya. Gustavo Lopez melengkapi trio pemain asing dari Amerika Latin yang dimiliki Persija, setelah sebelumnya Pedro Javier, dan Fabiano Beltrame dipertahankan.

Untuk pemain lokal, setelah sebelumnya Feri Komul dipastikan bergabung, nama-nama lain dipastikan bergabung seperti Daryono (Diklat Salatiga) yang berposisi kiper, Barkah Crustian (Persepam Pamekasan) kelahiran 17 April 1990,berposisi bek tengah, Anandito Wahyu (Mitra Kukar) Striker kelahiran 13 April 1988, dan Abduh Lestaluhu jebolan SAD Uruguay, kelahiran 16 Oktober  1993 yang musim sebelumnya memperkuat Persis Solo berposisi bek kiri. 

Selain itu, ada satu pemain dari Persija u21 yang di tarik untuk masuk skuad Persija yaitu Gilang Harahap yang berposisi sebagai pemain bertahan(JO)

Persija cuma satu, yang lain ngaku-ngaku!

JakOnline- Setelah melalui jalan yang cukup panjang, dan melelahkan kurang lebih selama setahun terakhir, kasus “dualisme” Persija memasuki babak akhir keputusan.

Dalam sidang keputusan yang berlangsung Selasa 23/12 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Hakim Ketua memutuskan untuk menolak seluruh eksepsi (jawaban) dari pihak tergugat. Sidang kasus dualisme Persija ini sendiri pertama kali digelar 8/11/11 setelah berkas perkara masuk ke PN Jakatim 7/12/11.

Hasil keputusan dari majelis hakim yang berjumlah tiga orang, menyatakan bahwa
1. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) tidak berhak menggunakan nama, lambang, dan logo Persija Jakarta.
2. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) bukan pihak administrator dari klub Persija Jakarta
3. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) diwajibkan membatalkan pendaftaran atas nama Persija Jakarta, dibawa kompetisi PSSI (Indonesia Premier League/IPL)

“Seluruh eksepsi (jawaban) dari pihak tergugat, seperti yang sudah sama-sama kita dengar di persidangan semuanya ditolak, sehingga PT. Persija Jaya (pihak tergugat) tidak berhak menggunakan nama Persija, ungkap Gusti Randa pengacara PT. Persija Jaya Jakarta (pihak penggugat)

“Kebenaran sudah dibuktikan, tidak ada persija yang lain, Persija Cuma satu, kebenaran tidak dapat diselewengkan” ungkap Ferry Paulus tegas seusai sidang. 

“The Jakmania merupakan salah satu bukti yang sangat valid untuk menentukan mana Persija yang asli, terimakasih The Jak untuk dukungannya, pungkas Ferry Paulus (Zani-JO)

Persija cuma satu, yang lain ngaku-ngaku!

JakOnline- Setelah melalui jalan yang cukup panjang, dan melelahkan kurang lebih selama setahun terakhir, kasus “dualisme” Persija memasuki babak akhir keputusan.

Dalam sidang keputusan yang berlangsung Selasa 23/12 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Hakim Ketua memutuskan untuk menolak seluruh eksepsi (jawaban) dari pihak tergugat. Sidang kasus dualisme Persija ini sendiri pertama kali digelar 8/11/11 setelah berkas perkara masuk ke PN Jakatim 7/12/11.

Hasil keputusan dari majelis hakim yang berjumlah tiga orang, menyatakan bahwa
1. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) tidak berhak menggunakan nama, lambang, dan logo Persija Jakarta.
2. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) bukan pihak administrator dari klub Persija Jakarta
3. PT. Persija Jaya (pihak tergugat) diwajibkan membatalkan pendaftaran atas nama Persija Jakarta, dibawa kompetisi PSSI (Indonesia Premier League/IPL)

“Seluruh eksepsi (jawaban) dari pihak tergugat, seperti yang sudah sama-sama kita dengar di persidangan semuanya ditolak, sehingga PT. Persija Jaya (pihak tergugat) tidak berhak menggunakan nama Persija, ungkap Gusti Randa pengacara PT. Persija Jaya Jakarta (pihak penggugat)

“Kebenaran sudah dibuktikan, tidak ada persija yang lain, Persija Cuma satu, kebenaran tidak dapat diselewengkan” ungkap Ferry Paulus tegas seusai sidang. 

“The Jakmania merupakan salah satu bukti yang sangat valid untuk menentukan mana Persija yang asli, terimakasih The Jak untuk dukungannya, pungkas Ferry Paulus (Zani-JO)