Jak ... Mania !!!
JakOnline- Oke tidak
perlu basa basi karena saya bukan penulis yang hebat merangkai kata
hingga menjadi buku best seller, juga bukan pak presiden yang mau pidato
kenegaraan. Tapi saya disini hanyalah supporter. Yaa supporter yang
mencintai tim kebanggaannya. Bukan mencintai “identitas” kebanggaannya
sendiri.
Persija ...
Masyarakat
mana yang tidak kenal nama itu. Dari direktur bank sampai tukang kue
rangi pasti tau tim kebanggaan Jakarta itu. Bahkan di sebuah acara
televisi ketika ada pertanyaan tim tertua di Indonesia, para
respondennya yang rata-rata masyarakat awam sepakbola menjawab Persija
walau jawaban sebenarnya adalah PSM Makassar. Itu menunjukkan bahwa
Persija dikenal dan diakui masyarakat Indonesia.
Namun,
ketika ditanya ‘apakah anda tahu The Jak Mania?’. Sedikit miris
jawabannya.. yaa mereka masyarakat awam sepakbola tersebut menjawab ‘iya
saya tahu, Jakmania supporter Jakarta yang belum dewasa. Menang kalah
selalu membuat onar. Ketika menang tawuran, dan ketika kalah bis
hancur’. Sedikit miris mendengarnya, bahkan bukan sedikit tapi sangat
miris. Tentu saja ini bukan sebuah nilai positif dari arti fanatisme.
Tapi image negatif yang selalu melekat di mindset masyarakat tentang The
Jak Mania.
Pertanyaan saya: Sampai kapan
image itu terus melekat di pikiran masyarakat? Apakah hanya yang
negatif saja yang dilakukan supporter Persija?
Sedikit
kita renungkan jika ini terus berlanjut tentu bukan kerugian untuk kita
semua. Tapi tentu tim yang juga dirugikan. Apakah kita rela nama baik
kita terus hina di masyarakat dan Persija sebagai tim yang kita cinta
dan banggakan terus merugi akibat ulah pendukungnya sendiri? Tentu tidak
bukan? Dan kalian tentu akan nyaman ketika mendukung Persija di stadion
dengan izin orang tua yang tidak lagi takut ketika kita berangkat ke
stadion
Sudah saatnya kita berubah. Kita
pelan-pelan hapus image buruk yang sudah terlanjur melekat di pikiran
mereka. Jakmania bukanlah supporter jahiliyah. Jakmania bukanlah
supporter yang bangga dengan keonaran yang dibuatnya. Sudah saatnya kita
bangga terhadap nama Persija bukan nama ‘kampung’ sendiri. Tawuran
bukan identitas kita. Kreatifitas adalah ciri kita.
Kita
buktikan image negatif itu tidak akan terjadi lagi dimusim liga
selanjutnya hingga seterusnya. Mulai dari diri sendiri, tanamkan dalam
hati bahwa kita harus menjaga nama besar dan nama baik Persija serta
Jakmania. Jadikan kembali Jakmania supporter fanatik yang cerdas dan
sehat. Jadikan Jakmania supporter terbaik tanah air yang pernah diraih
beberapa tahun silam. (@afrizal19/JO)
Jakmania Bersaudara .. Persija Juara !!!